Tweets by @rahadianputra01

Contoh Karya Tulis Pemanfaatan Tanaman Katuk

Sebelumnya, follow dulu @rahadianputra01, terima kasih :)

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Manusia saat ini umunya telah sering menggunakan obat – obatan modern dalam mengobati penyakit – penyakitnya. Namun belum banyak manusia yang tau khasiat – khasiat obat tradisonal. Contohnya yang akan kita bahas pada karya tulis ini, yakni “tanaman katuk”. Tanaman katuk memiliki khasiat – khasiat yang baik dan mungkin baru hanya segelintir orang yang tau bagaimana khasiat dari daun katuk itu sendiri dan telah biasa mengkonsumsi obat – obatan modern seperti sekarang. Daun katuk sendiri memiliki beberapa khasiat bagi manusia, yakni sebagai antikuman, antilemak, pelancar ASI (air susu ibu) serta sebagai pembersih racun, bakteri dan virus. Daun katuk telah banyak diteliti para ahli, diduga daun katuk mengandung banyak kadar vitamin C yang sangat dibutuh kan manusia dan juga dapat memperlancar metabolism dalam tubuh.
Maka untuk lebih memperdalam hal ini, penulis mengambil judul yaitu “PEMANFAATAN TANAMAN KATUK SEBAGAI ANTIKUMAN, ANTILEMAK DAN PELANCAR ASI”

B.   Rumusan Masalah
Pengetahuan orang – orang tentang beberapa manfaat obat - obatan tradisional masih belum banyak dan terlalu panatik dengan obat – obatan modern seperti sekarang ini. Oleh karena itu, penulis mengangkat beberapa rumusan masalah yakni :
1.      Apa saja komposisi gizi yang terkandung dalam tanaman Katuk ?
2.      Bagaimana khasiat / manfaat dari tanaman Katuk ?

C.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini yakni :
1.      Mengetauhi difinisi dari tanaman Katuk sebagai obat tradisional.
2.      Mempelajari secara lebih detail tentang khasiat tanaman Katuk tersebut.


D.   Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini yakni :
1.      Sebagai sumber informasi bagi pembaca yang belum mengetahui ataupun sudah mengetahui tanaman katuk menjadi lebih tau dan paham.
2.      Sebagai sumber informasi bagi pembaca untuk dapat mengetahui secara mendetail bagaimana khasiat dari tanaman katuk tersebut.













BAB II
LANDASAN TEORI

A.   Tinjauan Pustaka
Tanaman Katuk atau dengan nama ilmiah Sauropus Adrogynus (L) Merr, merupakan anggota familia Euphorbiaceae. Tanaman katuk memiliki nama – nama tersendiri di setiap daerah contohnya Memata (melayu), Simani (minangkabau), kebing dan katukan (jawa) dan masih banyak yang lainnya.
Tanaman katuk tumbuh subur di Indonesia pada ketinggian 0 – 2.100 meter dpl. Tanaman ini berupa perdu, yang tingginya mencapai 2-3m. Cabang – cabangnya agak lunak, daunnya tersusun selang seling pada 1 tangkai, berbentuk lonjong bundar dengan panjang 2,5cm dan lebar 1,23-3cm. Buah berbentuk bulat di cabang – dibawah daun.

B.   Metode Yang Digunakan
Adapun beberapa metode yang digunakan oleh penulis dalam mengerjakan karya tulis ini, yakni :
1.      Metode Wawancara
Dalam mengerjakan karya tulis ini, penulis pertama – tama melakukan metode wawancara. Metode wawacara adalah dimana penulis bertanya kepada seorang sumber (narasumber) untuk mendapatkan informasi yang lebih, dan penulis dapat bertanya dan mencatat apa pendapat narasumber.

2.      Pengolahan Data
Dalam Mengerjakan karya tulis ini, penulis juga menggunakan metode pengolahan data. Metode pengolahan data yang dimaksud adalah penulis mencari sumber dari wawancara, membaca sumber pustaka, dan juga di beberapa media - media seperti internet.


BAB III
PEMBAHASAN

A.   Tanaman Katuk
Tanaman Katuk atau dengan nama ilmiah Sauropus Adrogynus (L) Merr, merupakan anggota familia Euphorbiaceae. Tanaman katuk memiliki nama – nama tersendiri di setiap daerah contohnya Memata (melayu), Simani (minangkabau), kebing dan katukan (jawa) dan masih banyak yang lainnya.
Tanaman katuk tumbuh subur di Indonesia pada ketinggian 0 – 2.100 meter dpl. Tanaman ini berupa perdu, yang tingginya mencapai 2-3m. Cabang – cabangnya agak lunak, daunnya tersusun selang seling pada 1 tangkai, berbentuk lonjong bundar dengan panjang 2,5cm dan lebar 1,23-3cm. Buah berbentuk bulat di cabang – dibawah daun.
Ada 2 jenis tanaman katuk, yakni katuk merah dan katuk hijau. Katuk merah masih banyak dijumpai di hutan – hutan dan sudah banyak dikoleksi oleh para penghobi sebagai tanaman hias karena warna daunnya yang indah. Di Indonesia daun katuk terkenal dikalangan ibu – ibu sebab dapat memperlancar air susu ibu (ASI). Daun yang popular juga sebagai sayur dan obat – obatan ini juga berfungsi sebagai vitalitas seks, mencegah osteoporosis dan mengobati macam – macam penyakit lainnya. Pengembangan riset mengenai daun katuk terus dilakukan, terutama untuk menghilangkan efek negative yang mungkin timbul, daun katuk disarankan untuk di konsumsi matang, dapat  juga direbus atau ditumis.
                 
                        Gambar 1

B.   Komposisi Gizi Daun Katuk
Daun katuk kaya akan besi, provitamin A dalam bentuk carotene, vitamin C, minyak sayur, protein dan mineral lainnya. Setiap 100 gram daun katuk mengandung, 72 kalori, 70 gram air, 4,8 gram protein, 2gram lemak, 11 gram karbohidrat, 2,2 gram minerat, 24 mg kalsium, 83 mg fosfor, 2,7 mg besi, 0,10 vitamin B6 dan 200 mg vitamin C.
Selain zat – zat gizi tersebut diatas, daun katuk juga mengandung senyawa metabolic sekunder yaitu monomrthyl succinate dan cis-2-methyl cyclopentanil asetat (ester), asam benzoate dan asam fenil malonat (asam karbosilat), 2- pyrolodinon dan methyl pyroglutamae (alkaloid), saponin, flavonoid dan tanin. Senyawa – senyawa tersebut sangat penting dalam metabolisme, lemak, karbohidrat, dan protein dalam tubuh. Dari uraian tersebut, maka daun katuk sangat baik untuk dikonsumsi sebagai sayur sehari – hari.
Dilihat dari nilai gizinya, daun katuk punya nilai gizi yang cukup baik, seperti, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. komposisi kimia daun katuk dapat dilihat pada table dibawah ini.
Komposisi kimia daun katuk per 100 gram
Komponen gizi
Kadar
Energi (kkal)
59
Protein (g)
4,8
Lemak (g)
1,0
Karbohidrat (g)
11,0
Serat (g)
1,5
Abu (g)
1,7
Kalsium (mg)
04
Fosfor (mg)
83
Besi (mg)
2,7
Vitamin A (SI)
10.370
Vitamin C (mg)
239
Vitamin B1 (mg)
0,1
Air (g)
81
Tabel 3.1

Daun katuk juga mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza. Daun katuk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Disini dapat dilihat perbandingan kadar vitamin C pada berbagai bahan pangan.
Perbandingan komposisi vitamin C per 100 gram bahan pangan :
Bahan Pangan
Kadar Vitamin C (mg/100 g)
Jambu biji
87
Pepaya
78
Jeruk
49
Rambutan
58
Mangga
30
Belimbing
35
Durian
53
Jeruk Bali
43
Bayam
80
Daun Katuk
239
Kembang kol
69
Sawi
102
Tabel 3.2
Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kalogen, pengangkut lemak, pengangkut electron dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu guzi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas. Selain itu vitamin C juga sangat diperlukan tubuh untuk menyembuhkan luka dan meingkatkan fungus otak agar dapat bekerja maksimal.
Selain itu, daun katuk juga merupakan sumber vitamin A yang cukup baik. Vitamin A diperlukan tubuh untuk menjaga penyakit mata, pertumbuhan sel, system kekebalan tubuh, reproduksi serta menjaga kesehatan kulit.           
Daun katuk memiliki kadar kalsium yang tinggi. Kalsium merupakan salah astu hal terpenting yang dibutuhkan tubuh. Konsumsi kalsium kurang dari kebutuhan dapat menyebabkan rapuhnya integritas tulang dan osteoporosis di usia dini, umumnya terjadi pada wanita. Tekanan darah tinggi juga disebabkan oleh kadar kalsium di dalam darah yang sangat rendah.
                                                                                                                        Gambar 1
Selain memperlancar produksi ASI yang telah dikenal sampai saat ini, daun katuk juga kaya senyawa yang dapat meningkatkan mutu dan jumlah sperma, termasuk membangkitkan vitalitas seksual. Daun katuk dipenuhi senyawa fitokimia berkhasiat obat. Tidak kurang, terdapat 7 senyawa aktif yang dapat merangsang produksi hormone – hormone steroid dan senyawa eikosanoid.

C.   Khasiat – Khasiat Daun Katuk
Adapun khasiat – khasiat daun katuk yang lainnya, sebagia berikut :
1.      Sebagai pembersih racun, bakteri dan virus
Dr. Leenawaty dari ITB membuktikan bahwa daun katuk yang kaya akan klorofil, yaitu 8% dari berat kering, paling banyak diantara daun tanaman lain. Menurutnya klorofil / zat hijau daun mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tubuh manusia. Klorofil dapat membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa metabolism tubuh, sekaligus bakteri – bakteri dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan klorofil dapat menghilangkan senyawa kimia yang bersifat racun pada tubuh.

2.      Daun katuk sebagai antikuman
Daun katuk sering diambil daun dan akarnya yang digunakan sebagai obat luar untuk mengobati borok, bisul, koreng, demam, darah kotor dan frambusia. Zat yang berfungsi sebagai antikuman pada daun katuk diduga adalah tanin dan flavonoid. Daun katuk jika di ekstrak dengan air panas mampu menurunkan jumlah Salmonella sp, Excherichia coli dan Streptococcus sp. Bahkan pada lvl memberian 1,5g/1 air ekstrak tersebut mampu meningkatkan jumlah lactobacillus sp dan bacillus subtilis sp merupakan salah satu mikrobia efektif, yang mempunyai peranan penting dalam kesehatan baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan.

3.      Katuk pelancar ASI
Dari pengalam empiric, daun katuk memiliki khasiat memperlancar produksi susu baik pada manusia maupun pada hewan. Pada ibu – ibu yang mengalami ganguan pengeluaran air susu, maka biasanya mereka memakan antara lain daun katuk ini. Injeksikan ekstra daun katuk pada kelinci terbukti meningkatkan produksi air susu. Injeksi ekstrak daun katuk ini juga mampu meningkatkan produksi susu sebesar 20% pada kambing perah. Injeksi esktrak ini tidak mengubah kadar lemak, protein dan bahan kering tanpa lemak air susu kambing. Pada aktifitas metabolism glukosa terjadi peningkatan sebesar lebih dari 50% yang berarti kelenjar kambing bekerja lebih ekstra untuk mensintensis air susu.
Karena daun katuk kaya akan carotene, maka konsumsi daun katuk dalam jumlah tertentu diduga akan meningkatkan kadar vitamin A pada susu, vitamin C dan mineral terutama zat besi.


4.      Daun katuk sebagai antilemak
Pemberian tepung daun sebanyak 30g/kg ransum memberikan akumulasi lemak yang terendah. Turunnya akumulasi lemak oleh daun katuk diduga disebabkan oleh zat aktif yang ada dalam daun katuk. Daun katuk mengandung flavonoid, saponin dan tannin. Menurut para ahli ketiga zat tersebut mempunyai khasiat untuk menurunkan akumulasi lemak.



















BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari seluruh isi karya tulis ini, penulis dapat memetik dan merumuskan beberapa kesimpulan, antara lain :
1.      Tanaman Katuk atau Sauropus Adrogynus cocok sebagai antikuman, antilemak, membersihkan bakteri, virus dan racun, serta sebagai pelancar ASI.
2.      Tanaman Katuk mengandung kadar vitamin C yang cukup banyak dan sangat cocok dikonsumsi setiap hari.


B.   Saran
Dari seluruh isi karya tulis ini, adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis kepada pembaca, antara lain :
1.      Saran kepada masyarkat
Masyarkat sebaiknya lebih baik menggunakan tanaman obat tradisional yang telah diteliti memiliki khasiat yang lebih baik dan alami dibandingkan dengan obat – obatan pabrik seperti sekarang ini
2.      Saran kepada pemerintah

Pemerintah sebaiknya dapat mengembangkan tanaman – tanaman obat dahulu untuk digunakan oleh masyarakat sekarang dalam penyembuhan. Sebab biaya yang lebih murah dan khasiat yang tidak kalah baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar