I.
JUDUL
1. Pembuatan
Sol / Gel Agar – Agar
2. Pembuatan
Koloid
-
Pembuatan koloid dengan kondensasi
-
Pembuatan koloid dengan dispersi
langsung
II.
TUJUAN
1. Membuat
koloid dengan cara disperse
2. Membuat
koloid dengan cara kondensasi dan disperse langsung
III.
LANDASAN TEORI
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu
dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut
medium pendispersi. Sol adalah system koloid yang fase tedispersinya berupa zat
padat dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium
pendispersinya berupa zat padat disebut sol padat. Sedangkan emulsi adalah
system koloid yang fase terdispersinya berupa zat cair dan medium pendispersinya
berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat
dikenal dengan emulsi padat. Beberapa emulsi (fase terdispersi cair dan medium
pendispersi cair) membentuk campuran yang kurang stabil. Misalnya minyak dengan
air, setelah dikocok akan diperoleh campuran yang segera memisah jika
didiamkan. Emulsi yang semacam itu memerlukan suatu zat pengemulsi (emulgator)
untuk membentuk suatu campuran yang stabil. Contohnya : detergen yang digunakan
sebagai emulgator bagi emulsi minyak didalam air. Dari pengertian di atas,
tampak bahwa proses dialam ini banyak berhubungan dengan system koloid. Tidak
terkecuali di lingkungan tempat tinggal kita.
System koloid dapat
dibuat dengan menggabungkan ukuran partikel-partikel larutan sejati menjadi
berukuran partikel koloid atau dinamakan kondensasi. Selain itu juga dapat
dibuat dengan cara menghaluskan ukuran partikel suspense kasar menjadi
berukuran partikel koloid, cara ini dinamakan dispersi.
1. Cara
Kondensasi
Dengan cara kondensasi,
partikel-partikel fase terdispersi dalam larutan sejati yang berupa molekul
atom atau ion diubah menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Pembuatan
koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kimia
dan cara fisika.
Cara ini juga dapat dilakukan
melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan
dekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.
2. Cara
Dispersi
Dengan cara dispersi,
partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan
secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur
bredig).
a. Cara
Mekanik
Menurut cara ini butir –
butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh
tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh: sol belerang
dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat
inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
b. Cara
Peptisasi
Cara peptisasi adalah
pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan
suatu zat pemeptasi (pemecah). Zat pemeptasi memecahkan butir-butir kasar
menjadi butir-butir koloid.
Contoh: agar-agar
dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan
lain-lain.
c. Cara
Busur Bredig
Cara busur Bredig
digunakan untuk membuat sol – sol logam.
IV.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
- Gelas
kimia 100 mL
- Gelas
Ukur 100 mL
- Pipet
tetes
- Alat
pembakar, kaki tiga
- Pengaduk
kaca
- Tabungg
reaksi
- Penjepit
tabung
- Sendok
spatula
- Pengaduk
- Lumpang
dan mortar poselen
Bahan :
- Larutan
FeCl3 jenuh
- Aquades
- Serbuk
agar – agar
- Serbuk
belerang
- Gula
pasir
V.
Cara kerja
Percobaan
1 :
- Masukkan
aquades dalam tabung reaksi sampai sepertiga tinggi tabung tersebut
- Tambahkan
satu spatula agar – agar dan aduklah
- Panaskan
tabung beserta isinya sampai mendidih
- Dinginkan
campuran sampai diperoleh gel agar – agar
Percobaan
2 :
- Pembuatan
koloid dengan kondensasi
- Siapkan
50mL aquades dan masukkan ke dalam gelas kimia berukuran 100 mL, kemudian
didihkan.
- Setelah
mendidih, tambahkan FeCl3 sebanyak 25 tetes dan aduk secara
perlahan. Pemanasan tetap dilakukan ketika pengadukan.
- Hentikan
pengadukan ketika larutan berwarna coklat kemerahan
- Dinginkan
larutan, kemudian soroti dengan lampu sencer. Amati yang terjadi.
- Pembuatan
koloid dengan disperse langsung
- Gerus
campuran 1 sendok gula pasir dan 1 sendok serbuk belerang pada lumpang
poselen hingga lembut
- Sisihkan
setengah gerusan belerang dan gula tersebut, kemudian tambahkan 1 sendok
gula. Gerus kembali camuran ini hingga lembut
- Sisihkan
kembali setengahnya. Sisanya tambahkan dengan 1 sendok gula dan gerus
hingga lembut
- Ulangi
sekali lagi langkah di atas
- Larutkan
dengan 100 mL aquades seujung sendok spatula hasil gerusan terakhir. Amati
yang terjadi
- Ambil
serbuk belerang yang belum digerus dengan gula, kemudian masukkan ke dalam
100 mL aquades. Bandingkan hasilnya dengan pada langkah 5
VI.
TABEL HASIL PENGAMATAN
Percobaan
1
PERCOBAAN
|
HASIL
PENGAMATAN
|
Aquades
+ Agar – Agar
Aquades
+ Agar – Agar Dipanaskan
|
Warna
: Kuning Cerah, Sifat : Cair, Terlihat seperti suspensi agar – agar
Warna
: Kuning Gelap, Sifat : Padat, Terlihat seperti jelly agar – agar dan
mengental
|
Percobaan
2
PERLAKUAN
|
PENGAMATAN
|
Aquades
– FeCl3
|
Warna
: merah bata
|
Larutan
FeCl3 didinginkan kemudian desorot dengan lampu senter
|
Warna
: merah kehitaman, disorot dengan lampu senter terlihat seperti terdapat debu
pada cairan
|
Percobaan
3
PERLAKUAN
|
PENGAMATAN
|
|
Larutannya
sudah tercampur secara merata, namun masih terlihat sedikit serbuk mengapu di
permukaan larutan, bersifat koloid.
|
|
Serbuk
banyak mengendap, bersifat suspense.
|
VII.
JAWABAN PERTANYAAN
- Pertanyaan
Percobaan
1 :
1. Saat
agar – agar dilarutkan dalam air akan terbentuk suspense. Berdasarkan hasil
pengamatan, system koloid tipe apa yang diperoleh setelah suspense tersebut
dipanaskan?
2. Mengapa
sol agar – agar dapat berubah menjadi jel agar – agar?
3. Mengapa
pembuatan sol agar – agar digolongkan ke dalam pembuatan koloid secara
dispersi?
Percobaan
2 :
1. Apakah
tujuan pengadukan setelah penambahan FeCl3? Jelaskan !
2. Apakah
larutan FeCl3 dapat menghamburkan cahaya? Jelaskan !
- Jawaban Pertanyaan
Percobaan
1 :
1. Emulsi
padat
2. Karena
adanya perubahan suhu, agar – agar menjadi padat sehingga terjadi suatu
penggumpalan sol menjadi gel
3. Sebab
pembuatan sol agar – agar dibuat pertama dari serbuk agar – agar, atau partikel
suspensi halus agar – agar menjadi
partikel berukuran koloid. Dan juga Karena didalam dispersi, ada metode pembuatan bernama cara
peptisasi. Untuk membuat sol agar – agar menggunakan cara peptisasi. Cara
peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat pemecah ( zat pemeptisasi ). Zat pemeptisasi
akan memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Percobaan 2 :
1. Agar aquades dengan FeCl3 dapat
tercampur dengan baik dan merata
2. Dapat
VIII.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa :
Ada beberapa cara dalam
membuat koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi yaitu
dengan menggabungkan partikel-partikel halus menjadi lebih kasar melalui suatu
reaksi kimia. Dalam percobaan ini dapat dilakukan dengan cara hidrolisis.
Sedangkan cara dispersi yaitu dengan memecah partikel-partikel kasar menjadi
partikel yang lebih halus atau partikel koloid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar