Tweets by @rahadianputra01

Contoh Laporan Pembuatan Koloid

Sebelumnya, follow dulu @rahadianputra01, terima kasih :)

I.                   JUDUL
1.      Pembuatan Sol / Gel Agar – Agar
2.      Pembuatan Koloid
-          Pembuatan koloid dengan kondensasi
-          Pembuatan koloid dengan dispersi langsung

II.               TUJUAN
1.      Membuat koloid dengan cara disperse
2.      Membuat koloid dengan cara kondensasi dan disperse langsung

III.            LANDASAN TEORI
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi.  Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Sol adalah system koloid yang fase tedispersinya berupa zat padat dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat disebut sol padat. Sedangkan emulsi adalah system koloid yang fase terdispersinya berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat. Beberapa emulsi (fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair) membentuk campuran yang kurang stabil. Misalnya minyak dengan air, setelah dikocok akan diperoleh campuran yang segera memisah jika didiamkan. Emulsi yang semacam itu memerlukan suatu zat pengemulsi (emulgator) untuk membentuk suatu campuran yang stabil. Contohnya : detergen yang digunakan sebagai emulgator bagi emulsi minyak didalam air. Dari pengertian di atas, tampak bahwa proses dialam ini banyak berhubungan dengan system koloid. Tidak terkecuali di lingkungan tempat tinggal kita.
System koloid dapat dibuat dengan menggabungkan ukuran partikel-partikel larutan sejati menjadi berukuran partikel koloid atau dinamakan kondensasi. Selain itu juga dapat dibuat dengan cara menghaluskan ukuran partikel suspense kasar menjadi berukuran partikel koloid, cara ini dinamakan dispersi.

1.      Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel-partikel fase terdispersi dalam larutan sejati yang berupa molekul atom atau ion diubah menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kimia dan cara fisika.
Cara ini juga dapat dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.
2.      Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur bredig).
a.       Cara Mekanik
Menurut cara ini butir – butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh: sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
b.      Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptasi (pemecah). Zat pemeptasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Contoh: agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain.
c.       Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol – sol logam.




IV.             ALAT DAN BAHAN
Alat     :
  1. Gelas kimia 100 mL
  2. Gelas Ukur 100 mL
  3. Pipet tetes
  4. Alat pembakar, kaki tiga
  5. Pengaduk kaca
  6. Tabungg reaksi
  7. Penjepit tabung
  8. Sendok spatula
  9. Pengaduk
  10. Lumpang dan mortar poselen
Bahan :
  1. Larutan FeCl3 jenuh
  2. Aquades
  3. Serbuk agar – agar
  4. Serbuk belerang
  5. Gula pasir



V.                Cara kerja
Percobaan 1           :
  1. Masukkan aquades dalam tabung reaksi sampai sepertiga tinggi tabung tersebut
  2. Tambahkan satu spatula agar – agar dan aduklah
  3. Panaskan tabung beserta isinya sampai mendidih
  4. Dinginkan campuran sampai diperoleh gel agar – agar

Percobaan 2           :
  1. Pembuatan koloid dengan kondensasi
  1. Siapkan 50mL aquades dan masukkan ke dalam gelas kimia berukuran 100 mL, kemudian didihkan.
  2. Setelah mendidih, tambahkan FeCl3 sebanyak 25 tetes dan aduk secara perlahan. Pemanasan tetap dilakukan ketika pengadukan.
  3. Hentikan pengadukan ketika larutan berwarna coklat kemerahan
  4. Dinginkan larutan, kemudian soroti dengan lampu sencer. Amati yang terjadi.

  1. Pembuatan koloid dengan disperse langsung
  1. Gerus campuran 1 sendok gula pasir dan 1 sendok serbuk belerang pada lumpang poselen hingga lembut
  2. Sisihkan setengah gerusan belerang dan gula tersebut, kemudian tambahkan 1 sendok gula. Gerus kembali camuran ini hingga lembut
  3. Sisihkan kembali setengahnya. Sisanya tambahkan dengan 1 sendok gula dan gerus hingga lembut
  4. Ulangi sekali lagi langkah di atas
  5. Larutkan dengan 100 mL aquades seujung sendok spatula hasil gerusan terakhir. Amati yang terjadi
  6. Ambil serbuk belerang yang belum digerus dengan gula, kemudian masukkan ke dalam 100 mL aquades. Bandingkan hasilnya dengan pada langkah 5

VI.             TABEL HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1
PERCOBAAN
HASIL PENGAMATAN
Aquades + Agar – Agar
 

Aquades + Agar – Agar Dipanaskan
Warna : Kuning Cerah, Sifat : Cair, Terlihat seperti suspensi agar – agar
Warna : Kuning Gelap, Sifat : Padat, Terlihat seperti jelly agar – agar dan mengental

Percobaan 2
PERLAKUAN
PENGAMATAN
Aquades – FeCl3
Warna : merah bata
Larutan FeCl3 didinginkan kemudian desorot dengan lampu senter
Warna : merah kehitaman, disorot dengan lampu senter terlihat seperti terdapat debu pada cairan



Percobaan 3
PERLAKUAN
PENGAMATAN
  1. 100 mL Aquades + gerusan terakhir campuran gula pasir dengan belerang
Larutannya sudah tercampur secara merata, namun masih terlihat sedikit serbuk mengapu di permukaan larutan, bersifat koloid.
  1. 100 mL aquades + campuran gula pasir dengan belerang yang belum digerus
Serbuk banyak mengendap, bersifat suspense.

VII.         JAWABAN PERTANYAAN
  1. Pertanyaan
Percobaan 1     :
1.      Saat agar – agar dilarutkan dalam air akan terbentuk suspense. Berdasarkan hasil pengamatan, system koloid tipe apa yang diperoleh setelah suspense tersebut dipanaskan?
2.      Mengapa sol agar – agar dapat berubah menjadi jel agar – agar?
3.      Mengapa pembuatan sol agar – agar digolongkan ke dalam pembuatan koloid secara dispersi?
Percobaan 2     :
1.      Apakah tujuan pengadukan setelah penambahan FeCl3? Jelaskan !
2.      Apakah larutan FeCl3 dapat menghamburkan cahaya? Jelaskan !



  1. Jawaban Pertanyaan
Percobaan 1     :
1.      Emulsi padat
2.      Karena adanya perubahan suhu, agar – agar menjadi padat sehingga terjadi suatu penggumpalan sol menjadi gel
3.      Sebab pembuatan sol agar – agar dibuat pertama dari serbuk agar – agar, atau partikel suspensi halus agar – agar  menjadi partikel berukuran koloid. Dan juga Karena didalam dispersi, ada metode pembuatan bernama cara peptisasi. Untuk membuat sol agar – agar menggunakan cara peptisasi. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemecah ( zat pemeptisasi ). Zat pemeptisasi akan memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.

Percobaan 2     :
1.      Agar aquades dengan FeCl3 dapat tercampur dengan baik dan merata
2.      Dapat


VIII.      KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa :
Ada beberapa cara dalam membuat koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel halus menjadi lebih kasar melalui suatu reaksi kimia. Dalam percobaan ini dapat dilakukan dengan cara hidrolisis. Sedangkan cara dispersi yaitu dengan memecah partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus atau partikel koloid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar