Tweets by @rahadianputra01

Contoh Makalah Bahasa Indonesia - Wawancara

Sebelumnya, follow dulu @rahadianputra01, terima kasih :)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu metode pengumpulan data adalah dengan cara wawancara. Apa pengertian dari wawancara itu? Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa metode wawancara (disebut pulainterview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek penelitian atau responden atau sumber data. Dalam hal ini pewawancaramenggunakan percakapan sedemikian hingga yang diwawancara bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu.

Dalam jurnal lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa: “wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas/tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai.” Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Apabila kita mengkaji tentang wawancara, tentunya kita akan membahas tentang proses tanya jawab. Bukan hanya itu saja, wawancara sendiri memiliki makna yang penting yakni suatu kegiatan yang dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber.

Kegiatan wawancara yang dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan informasi semata, melainkan juga dapat menguji mental kita untuk bertanya dengan orang lain, apalagi bukan orang yang kita kenal. Di dunia jurnalistik, wawancara merupakan suatu modal utama bagi jurnalis untuk mendapatkan informasi. Informasi yang kita dapatkan dari hasil wawancara nantinya dapat kita ubah menjadi suatu narasi agar penyampaiannya kepada khalayak dapat dimengerti.



1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu wawancara ?

2. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan wawancara ?

3. Bagaimana contoh laporan hasil wawancara ?



1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami hakikat/definisi wawancara

2. Mengetahui langkah – langkah melakukan wawancara

3. Mengetahui contoh laporan hasil wawancara



1.4 Manfaat Penulisan

1. Dapat mengetahui dan memahami hakikat/definisi wawancara

2. Dapat mengetahui langkah – langkah melakukan wawancara

3. Dapat mengetahui contoh laporan hasil wawancara







































BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Wawancara

1. Definisi Wawancara

Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.

Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan.

2. Bentuk Wawancara

Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
Wawancara pribadi.
Wawancara dengan banyak orang.
Wawancara dadakan / mendesak.
Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.

Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan.

3. Jenis-Jenis Wawancara

Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

· Wawancara bebas

Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.

· Wawancara terpimpin

Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

· Wawancara bebas terpimpin

Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.


4. Sikap Pewawancara Yang Baik


Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:

· Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.

· Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.

· Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.

· Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.





2.2 Langkah-Langkah Melakukan Wawancara



Dalam melakukan suatu wawancara, haruslah kita ketahui bagaimana langkah-langkah untuk melakukannya, agar pewawancara tidak salah ketika melakukan wawancara. Langkah-langkah dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan wawancara

Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil.

2. Menyiapkan daftar pertanyaan

Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara.


a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih mengerti.



3. Melakukan wawancara

Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.


a. Pendahuluan


Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber, kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber.


b. Pembukaan


Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat.





c. Tahap inti


Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang memojokkan atau menginterogasi.


d. Penutup


Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.



4. Melaporkan hasil wawancara

Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara.


1. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat
sendiri.
3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
4. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan
identitas narasumber.

















2.3 Contoh Laporan Hasil Wawancara

Berikut ini adalah contoh wawancara yang dilakukan beberapa waktu yang lalu :



Tema : Pergaulan Negatif Remaja

Narasumber : Dra. Winarsih



Dialog wawancara



Pewawancara : Selamat siang, Bu saya ingin mewawancarai ibu untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku remaja saat ini. Apakah ibu bersedia ?

Narasumber : Selamat siang juga. Tentu, silahkan !

Pewawancara : Bagaimana menurut ibu perilaku remaja saat ini ?

Narasumber : Menurut saya, perilaku remaja saat ini boleh dibilang agak menyimpang dari sebagian norma yang ada.

Pewawancara : Yang dikatakan remaja itu siapa saja ?

Narasumber : Remaja adalah orang yang berusia sekitar 14 sampai 17 tahun

Pewawancara : Seperti apa bentuk penyimpangan remaja pada saat ini ?

Narasumber : Penyalahgunaan obat-obatan, geng-geng motor, merokok dsb.

Pewawancara : Apa yang menyebabkan remaja melakukan tindakan negatif ? adakah faktor lain ?

Narasumber : Biasanya, remaja melakukan penyimpangan dikarenakan beberapa faktor, ada dari dalam diri mereka maupun dari luar diri mereka. Dari dalam diri mereka, dapat berupa dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan negatif. Adapun dari luar diri mereka, dapat berupa ajakan teman, pergaulan ga tata cara sosial mereka. Begitu sekiranya.

Pewawancara : Adakah cara agar remaja tersebut dapat keluar dari pergaulan negatif itu sendri ?

Narasumber : Dengan dukungan orang tua dan pihak sekolah mudah-mudahan remaja tersebut dapat kembali ke jalan yang benar.

Pewawancara : Bagaimana bentuk peranan orang tua dan sekolah dalam menghadapi pergaulan negatif remaja menurut Ibu ?

Narasumber : Pihak orang tua seharusnya lebih intensif dalam menghadapinya, dikarenakan keluarga adalah media pertama dalam pergaulan sang remaja dari kecil, bentuknya dapat berupa memotivasi anaknya, mengontrol maupun pemberian nasehat. Jika di pihak sekolah dapat berupa hukuman, sanksi, maupun pelaporan.

Pewawancara : Baiklah Bu, terima kasih atas waktu dan informasianya, semoga berguna nantinya. Selamat siang.

Narasumber : Baik, terima kasih. Selamat siang kembali.



Contoh Laporan Hasil Wawancara



Narasumber : Dra. Winarsih

Tema : Remaja dan Pergaulannya

Waktu : 27 Maret 2014



Siapa saja yang dapat digolongkan sebagai remaja?

Usia 14 samapai 17 tahun merupakan usia remaja.

Permasalahan apa yang dihadapi remaja saat sekarang ini?

Di sekolah :

- Ikut serta dalam geng-geng yang bersifat merusak.

- Gaya berpakaian yang tidak sesuai dengan norma atau adab berpakaian.

- Berdandan terlalu berlebihan.

Di masyarakat :

- Penggunaan NARKOBA.

- Penyalahgunaan obat-obatan.

- Geng-geng motor



Faktor apa saja yang mempengaruhi pergaulan seseorang?

Dalam diri :

- Kemauan

- Dorongan dalam diri

Dari luar diri :

- Pergaulan bebas

- Lingkungan sosial

- Pertemanan

Bagaimana peranan pihak-pihak yang bersangkutan tentang pergaulan negatif remaja?

Orang tua :

- Mengontrol dan mengawasi pergaulan anaknya.

- Mengarahkan kepada anak agar berbuat yang baik.

- Memberikan motivasi jika pergaulan anak berefek positif.

Sekolah :

- Memberikan penyuluhan kepada para siswa.

- Memberikan kegiatan yang dapat menjadikan siswa untuk lebih melupakan hal yang dianggap menyeleweng.

- Mengadakan olimpiade bagi siswa.



Narasumber





( Dra. Yasmini







BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, penulis mendapat beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Wawancara (interview) merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara (interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti.

2. Wawancara merupakan alat penelitian yang berharga, dimana memungkinkan pewawancara untuk mengumpulkan informasi lengkap yang dapat diperoleh lewat kuesioner atau percakapan telepondan juga memanfaatkan isyarat verbal dan nonverbal.

3. Wawancara memungkinkan pewawancara untuk menafsirkan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan secara lebih mudah, sehingga meningkatkan kemungkinan mendapatkan jawaban dari responden.

4. Wawancara sering dihubungkan dengan pekerjaan jurnalistik untuk keperluan penulisan berita yang disiarkan dalam media massa.



5.2 Saran

Dari hasil pembahasan adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya pertanyanyaan yang diajukan untuk narasumber disusun secara baik , rapi dan menggunakan bahasa yang sopan, tidak menyinggung perasaan narasumber dan harus sesuai prosedur dan tepat sasaran.

2. Pewawancara dan narasumber sebaiknya harus bersikap terbuka dalam pelaksanaan wawancara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar